tag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post7424143720843855962..comments2022-04-08T21:54:03.912-07:00Comments on Resensi i:boekoe: Dari Rimba dengan Empati[I:BOEKOE]http://www.blogger.com/profile/11859774328787057399noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-45153842971615360182008-09-21T04:59:00.000-07:002008-09-21T04:59:00.000-07:00Dari keseluruhan komentar ini, sy kira memberi ban...Dari keseluruhan komentar ini, sy kira memberi banyak masukan. Bagi sya pribadi, buku ini memang menarik. Dituturkan dengan lihai dan cekatan. Memberi pencerahan tentang dunia Orang Dalam. Selama ini, tulisan tentang Orang Dalam ditulis tak lebih seperti laporan untuk pemberi donor yang kering atau tesis akademis yang garing. Kalaupun ada suara tandingan, sy kira ini baik. Sebagai pengimbang. Tapi kalau bisa, supaya tak jadi gerutuan yang sia-sia, bisakah ditulis juga menjadi buku. Sehingga pembaca bisa menilai kedua aspek. Supaya juga tak ada dusta di antara orang2 Warsi sendiri.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/17291491635371928954noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-68326425448160892412008-09-21T04:54:00.000-07:002008-09-21T04:54:00.000-07:00Karmil, pesan aja di Jogja bukunya. Bisa menghubun...Karmil, pesan aja di Jogja bukunya. Bisa menghubungi Insist Press atau para pengelola situs I:BOEKOE ini. Mereka pasti punya kontaknya karena kawannya sendiri.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/17291491635371928954noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-35357262784823337072008-08-05T04:53:00.000-07:002008-08-05T04:53:00.000-07:00Tahun lalu ada juga kegiatan di Medan membedah buk...Tahun lalu ada juga kegiatan di Medan membedah buku K butet ini, cuma sayang aku tak hadir karena tak dapat izin dari sekolah, waktu itu aku masih kls 3, sekarang aku udah kuliah di USU Antropolog. Dari yang aku dengar memang banyak yang mempertanyakan isi buku Kak Butet, tapi aku tak mau berkomentar bila aku belum baca bukunya. Di mana kira-kira aku bisa dapat bukunya? Ada yang bisa bantu?<BR/><BR/>Horas,<BR/><BR/>Mila di MedanAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/14930636492362158984noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-31795822726733479332008-08-05T00:06:00.000-07:002008-08-05T00:06:00.000-07:00Idenya Butet untuk memperjuangkan pendidikan bagi ...Idenya Butet untuk memperjuangkan pendidikan bagi komunitas lain di beberapa propinsi lain kayaknya dia ambil dari program/kegiatan LSM WARSI di Jambi yang memang sudah memulai kegiatan ini terlebih dahulu sebelum Butet bergabung dengan LSM ini (Ini menurut info yang saya terima dari mantan seorang staff WARSI di Jambi). Jadi ketika dia mengembangkan ide untuk mengembangkan pendidikan bagi komunitas terpencil saya tidak heran... tapi karena publikasi memang sangat besar berpengaruh dalam membentuk opini orang, makanya nama Butet menjadi 'Legenda'. Lha ide sudah ada, trus Butet tinggal ganti tempat.... dan dipublikasikan dengan berbagai cara maka jadilah dia 'Hero'. Pantas atau tidaknya dia menerima predikat ini mungkin lebih baik ditanyakan pada Butet langsung (tanya hati nuraninya)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/05079276525128306281noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-82654417062594621052008-08-04T23:09:00.000-07:002008-08-04T23:09:00.000-07:00Ah.. saya tidak begitu simpati dengan apa yang dit...Ah.. saya tidak begitu simpati dengan apa yang ditulis sama butet dalam bukunya, selain tidak ilmiah, tak ada yang bisa diambil menurut saya, saya menilai bukunya hanya luapan emosional yang saya kira malah memperlihatkan kekerdilan butet dalam melihat orang sekitarnya, ya sah - sah saja butet buat buku, tapi kalo saya lebih tepat kalo itu outobiograpy dia sendiri. Saya fikir Butet orang pintar yang harusnya berfikir panjang sebelum memperlihatkan kelemahan dirinya sendiri dipublikasikan. Atau mendingan butet buat cerpen aja kali ya... he he...<BR/><BR/>Saya juga tak salut-salut amat sama cewek satu ini, karena kalo tak salah ada beberapa orang fasilitator pendidikan dari WARSI setelah Butet, saya tahu setelah baca kumpulan cerita dari anak rimba yang dipublikasikan WARSI. Tapi kok cuma butet ya, mungkin benar kata Aab bahwa butet pintar publikasi kali ya...<BR/><BR/>Andai memang benar - benar ada yang peduli pendidikan untuk Anak - anak Suku Anak Dalam ini, bukan hanya untuk dijual demi ketenaran orang atau pihak tertentu.....<BR/><BR/>Selamat Hari Anak Nasional walau terlambat.<BR/><BR/>Salam,<BR/><BR/>Nasri (Sarolangun-Jambi)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09802193512427784799noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-78003715244955275552008-07-31T22:12:00.000-07:002008-07-31T22:12:00.000-07:00Heran aja, kenapa anda kelihatannya sangat gusar d...Heran aja, kenapa anda kelihatannya sangat gusar dengan koment saya, santai aja lagi. Toh yang saya ungkap adalah fakta dan bisa dicek dilapangan. Apa tidak keliru menuduh saya tidak paham RPTNBD? atau anda yang belum paham? Memang ada kesalahan terhadap hak Orang Rimba pada pembagian Zonasi. Tetapi itu bukanlah kiamat bagi Orang Rimba, yang bagi anda berarti Orang Rimba harus keluar dari TNBD. Jelas itu tidak akan terjadi. Anda tentu paham (harusnya) bahwa RPTNBD belum bersifat implementatif. Ada banyak tahapan yang harus dilakukan, seperti penyelesaian tata batas Taman Nasional yang belum temu gelang, ini yang harus diselesaikan. Selanjutnya tata batas tiap zona dan disahkan oleh semua bupati dan Menteri Kehutanan. Hal ini yang dalam kampanye anda dikaburkan/ditutupi. Anda dan Sokola memang cerdik untuk mengangkat isu kecil tetapi dipilih yang bisa bikin heroik, seolah-olah Orang Rimba sudah tergusur. Ini sama persis dengan pengamatan saya terhadap Sokola, khususnya rekan anda Butet, yang sebenarnya hanya bikin propaganda tetapi tidak merubah apapun untuk kehidupan Orang Rimba.Kalau anda berpengetahuan luas tentu Anda sangat tahu kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kawasan hutan tidak jalan dilapangan. Satu lagi, Anda tentu juga sangat tahu kelompok kecil yang anda dampingi yang hanya 10 KK itu aman-aman saja jual lahan ke orang luar.jadi menurut saya yang harus anda lakukan adalah mengadvokasi kelompok yang anda dampingi sehingga tidak terus menjual lahan ke Orang Luar, biar nanti mereka tidak terusir dari Makekal tanah mereka sendiri, bukan cuma tebar pesona dan mencari sensasi. Kalau anda tidak mengadvokasinya, Orang Rimba Makekal akan terusir dari tanah mereka bukan karena RPTNBD tetapi karena kalian membiarkan mereka menjual tanahnya. Cobalah merenung, apakah anda benar-benar telah berbuat untuk Orang Rimba, atau hanya demi sensasi dengan selalu mengatas namakan Orang Rimba.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09682799717025831990noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-89222013827677688422008-07-31T01:20:00.000-07:002008-07-31T01:20:00.000-07:00terima kasih atas komentar anda. mungkin anda tida...terima kasih atas komentar anda. mungkin anda tidak tahu kalau Komnas HAM telah datang dan memberikan 12 poin pelanggaran HAM terhadap Orang Rimba yang disebabkan oleh RPTNBD. ini salah satu puncak keberhasilan advokasi yang dilakukan oleh Orang Rimba. Proses revisi RPTNBD dan advokasi masih berlanjut, untuk itu kami bersinergi dengan beberapa lembaga, di antaranya telah anda sebut. mungkin anda perlu memperdalam pengetahuan anda mengenai kasus ini sebelum anda bicara banyak di ruang publik.inditdijakartahttps://www.blogger.com/profile/09733626041662429646noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-14418565844621488272008-07-24T23:59:00.000-07:002008-07-24T23:59:00.000-07:00Ah yang mana tuh? Aturan mana yang dilanggar? Bukt...Ah yang mana tuh? Aturan mana yang dilanggar? Buktinya mana? Dari beberapa kali liputan saya ke Bukit Dua Belas, Orang Rimba aman-aman saja disana, mereka tetap beraktifitas seperti biasa, berburu, berladang bahkan ada yang jual tanah juga. Kabarnya lagi ada yang perjualan tanah itu difasilitasi sokola. <BR/><BR/>Kalau LSM berkegiatan di Bukit Dua Belas mana yang anda maksud? Setahu saya banyak LSM kok yang berkegiatan di sana, ada Koperham, Pusako Jambi, Walhi, Warsi, Kopsad, Walet dan lainnya. Yang mana anda mau tunjuk? <BR/><BR/>Pernah sih saya lihat Orang Rimba yang dibawa Butet/Sokola ke Jambi, bahkan ke Jakarta yang katanya sih demo menolah zonasi di taman nasional. Tapi ndak ada tuh pengaruhnya. <BR/><BR/>Satu lagi nih, minggu lalu saya sempat mengunjungi beberapa kelompok Orang Rimba di Terap dan Air Hitam, tak ada tu mereka merada diperjuangkan atau mengetahui kalau kegiatan anda di Makekal juga untuk mereka. Jadi bagaimana anda bisa mengklaim kalau dari makekal bisa mengadvokasi Orang Rimba secara keseluruhan. <BR/><BR/>Setahu saya, Orang Rimba cukup protektif dengan pihak luar. Jadi mustahil jika dari makekal akan bisa menyebar ke kelompok lain. Hanya fikiran bodoh saja yang bisa mengkaim demikian. <BR/> <BR/>Apakah klaim ini justru tidak akan menunjukkan bahwa anda kerjanya dikit tapi omongnya aja yang besar, ya seperti cari sensasi aja, dengan mengatas namakan Orang Rimba.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09682799717025831990noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-51232754212761616682008-07-22T23:45:00.000-07:002008-07-22T23:45:00.000-07:00Begini singkatnya, dari satu titik Makekal Hulu sa...Begini singkatnya, dari satu titik Makekal Hulu saja kader-kader Sokola Rimba bisa mengadvokasi seluruh komunitas Orang Rimba penghuni hutan Bukit 12 ketika berhadapan dengan aturan pengelolaan Taman Nasional yang terbukti melanggar HAM dan mengabaikan keberadaan Orang Rimba di sana. Bandingkan dengan sebuah LSM konservasi di Jambi yang mengaku mendampingi seluruh komunitas Orang Rimba selama sepuluh tahun lebih, tetapi merekomendasikan suatu aturan taman nasional yang tidak berpihak dan melanggar hak Orang Rimba. Bagaimana pendapat anda?inditdijakartahttps://www.blogger.com/profile/09733626041662429646noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-10594560728326847132008-07-21T23:45:00.000-07:002008-07-21T23:45:00.000-07:00Wah, ada yang lagi membela diri nih. Kebetulan jug...Wah, ada yang lagi membela diri nih. Kebetulan juga saya senang dengan komunitas Orang Rimba. Butet memang sempat menjadi ikon Orang Rimba, betapa tidak dia pernah menjadi bintang iklan Kompas bersama Orang Rimba, kalau tidak salah sekitar tahun 2003. dan sejak itu, memang nama butet langsung meroket dan nampaknya butet juga pintar memblow up diri dan menjalin hubungan dengan media sehingga dia seolah menjadi dewi bagi Orang Rimba. Tapi ada yang terlupakan, katakanlah Butet memang memberikan sekolah di Makekal Ulu seperti yang disampaikan saudari Indit. Perlu diketahui bahwa itu hanya satu kelompok Orang Rimba. Ada banyak kelompok lain, yang tidak tersentuh sama Butet sama sekali. Contohnya di sungai makekal saja itu ada 7 kelompok Orang Rimba. Belum lagi kelompok Orang Rimba di Air Hitam, Kejasung, Terap. Banyak deh anggota rombong Orang Rimba ini. dan saya rasa tak perlulah membanggakan diri ketika hanya melakukan pendampingan untuk satu kelompok saja. Satu lagi, sejak 2004 mana tuh aktifitasnya Sokola di Jambi, apa buktinya.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09682799717025831990noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-36004144314241915362008-06-02T10:33:00.000-07:002008-06-02T10:33:00.000-07:00Saya kira ada yang perlu diluruskan disini. Kepada...Saya kira ada yang perlu diluruskan disini. Kepada Ab dari Jambi, apakah anda bisa menjamin bahwa kalimat anda adalah kebenaran atau penyebaran fitnah melalui forum ini. Saya mengenal Butet dan Warsi dengan baik, dan saya bisa mengkonfrontir anda dengan keduanya. Silakan datang ke lokasi Sokola Rimba di Makekal Hulu dan anda bisa melihat fakta. Apakah perlu saya katakan bahwa murid-murid sokola rimba sudah berhasil melakukan advokasi untuk memperjuangkan tata kelola adat dan menolak tata kelola baku Taman Nasional Bukit Dua Belas. Sebagai keterangan, TNBD diperjuangkan oleh sebuah 'LSM konservasi ternama di Jambi', tapi terbukti melanggar hak Orang Rimba di dalamnya. Kalau anda cukup intelek dan kritis tentu bisa menghubungkan fakta ini dengan keluarnya butet, Warsi, ideologi dan bentuk Sokola Rimba yang baru setelah Butet tidak di Warsi lagi. Lalu tanyakan, apa yang sudah anda lakukan untuk orang lain selain bicara tanpa isi seperti ini?inditdijakartahttps://www.blogger.com/profile/09733626041662429646noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-63532037877500107462008-02-23T05:42:00.000-08:002008-02-23T05:42:00.000-08:00SAYA TIDAK SALUT!Dulu saya memang wah dengan orang...SAYA TIDAK SALUT!<BR/>Dulu saya memang wah dengan orang ini, tapi lama mencari informasi tentang dia, juga mengenal beberapa rekan lamanya, itu berubah 180 derajat.<BR/>Kalau baca Sokola Rimba, sebuah pertanyaan kritis harusnya muncul: Bagaimana dengan rekan-rekan kerja Butet? Mengapa mereka seolah tak pernah disebut, saat Butet dapat beragam penghargaan? Begitu juga WARSI, tempat Butet bekerja selama di Jambi? Ingat: Butet bekerja di Warsi, sebuah LSM konservasi, yang salah satu programnya memberi pendidikan bagi anak2 suku anak dalam (SAD). Dan Warsi jauh sebelum Butet datang, sudah punya program pendidikan alternatif itu. TAPI MENGAPA HANYA BUTET YANG DAPAT PENGHARGAAN? Mengapa Warsi tak pernah disebut2? Padahal Warsi jauh lebih berjasa, bukan?<BR/>Ah, orang-orang Warsi tentu tak secerdik Butet yang punya dua gelar kesarjanaan itu!<BR/>Butet adalah buah gembar-gembor sebuah media nasional (Anda mungkin tahu, saya tak perlu sebut nama) dan jaringannya. Butet sangat lihai dan punya akses ke sana. Tapi Warsi dan teman-teman yang di lapangan lain?<BR/>Dan tahukah Anda, bagaimana Butet keluar dari Warsi? Dia dipecat.<BR/>Makanya, di Jambi, di kalangan orang2 Warsi, Sokola Rimba dianggap angin lalu. Ah, itu kumpulan pengalaman mereka yang dibajak oleh sindikasi media ternama. Hmm. mereka cuma bisa mengelus dada.<BR/>Betul kata orang, media bisa mengubah segalanya: menjadikan bahasa kacau, bisa. mengubah orang biasa jadi terkenal, sangat gampang. Orang yang punya jaringan dan akses ke sana, dengan motif apa pun, adalah pemenangnya.<BR/>Sayang tentu kalau sejarah terlalu banyak dipengaruhi media.<BR/><BR/>Salam,<BR/>Ab<BR/>dari JambiMHAhttps://www.blogger.com/profile/00134450697362323527noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-59221112819146812162007-10-06T23:42:00.000-07:002007-10-06T23:42:00.000-07:00sebuah perjalanan yang cukup panjang untuk mencapa...sebuah perjalanan yang cukup panjang untuk mencapai semua itu, ka' butet kamu menjadi inspirasi bagi banyak orang, kami bangga akan kegigihanmu dalam memperjuangkan pendidikan bagi mereka yang tidak tersentuh oleh pendidikan, kami bangga kenal dirimu, setidaknya setitik ilmu yang engkau bagikan semoga menjadi pemicu kepada semua orang yang peduli akan pendidikan.... sukses ya ka' butet....<BR/>boyke walfredoboyke walfredohttps://www.blogger.com/profile/07401408297684947588noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-77255022690931771442007-10-06T23:27:00.000-07:002007-10-06T23:27:00.000-07:00sebuah perjalanan yang cukup panjang untuk mencapa...sebuah perjalanan yang cukup panjang untuk mencapai semua itu, ka' butet kamu menjadi inspirasi bagi banyak orang, kami bangga akan kegigihanmu dalam memperjuangkan pendidikan bagi mereka yang tidak tersentuh oleh pendidikan, kami bangga kenal dirimu, setidaknya setitik ilmu yang engkau bagikan semoga menjadi pemicu kepada semua orang yang peduli akan pendidikan.... sukses ya ka' butet....<BR/>boyke walfredoboyke walfredohttps://www.blogger.com/profile/07401408297684947588noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-5769767326900638876.post-51123951308396130322007-09-22T16:44:00.000-07:002007-09-22T16:44:00.000-07:00Salut banget ma cewek yang satu iniSalut banget ma cewek yang satu iniperanitahttps://www.blogger.com/profile/13162594478145033847noreply@blogger.com